BENGKULU, PROTOKOL24- Warga Desa Tanah Rekah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dihebohkan dengan adanya serangan buaya terhadap warga setempat di Sungai Selagan.
Menanggapi adanya serangan buaya tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan menerjunkan timnya untuk melakukan observasi di lokasi kejadian.
Pelibatan BKSDA untuk melakukan konservasi merupakan hasil koordinasi sebagai upaya mencari solusi mengatasi serangan buaya pemangsa warga.
Baca Juga: Tantangan Wartawan dan Inovasi PWI Indramayu Hadapi Pandemi
Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Yandaryat, mengatakan pemerintah daerah yang berkoordinasi dengan BKSDA merupakan bentuk tindaklanjut permohonan warga desa di bantaran Sungai Selagan yang resah dengan adanya serangan buaya.
"Tim dari BKSDA akan turun melakukan observasi dan mengidentifikasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga," ungkap Yandaryat, seperti dikutip Protokol24 dari Antara, Kamis 3 Maret 2022.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tanggapi Wacana Perubahan Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi
Di lokasi tersebut, lanjutnya, BKSDA juga akan melakukan pemantauan. Hasilnya akan menjadi rekomendasi bagi masyarakat setempat untuk bisa atau tidaknya melakukan aktivitas seperti biasa di lokasi tersebut.
Apalagi warga sempat mengemukakan ada sekitar 14 ekor buaya besar di lokasi tersebut.
Terjadinya serangan buaya terhadap warga, menurutnya terjadi karena ketersinggungan wilayah kekuasaan.
Artikel Terkait
Hilang Saat Mencari Kepiting, Seorang Warga ditemukan di Mulut Buaya Jumbo