Protokol24 – Anggaran bagi lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dipangkas oleh kementerian keuangan. Pemangkasan tersebut dikarenakan adanya peningkatan yang pesat untuk penanganan covid-19.
Total kebutuhan dana untuk penanganan covid-19 adalah sebesar Rp 114 triliun. Dana itu dipakai untuk dua urusan yaitu perawatan pasien dan kebutuhan vaksinasi.
Untuk perawatan pasien, anggaran semula hanya Rp 63,51 triliun saja yang ternyata membengkak menjadi Rp 96,86 triliun.
Lainnya anggaran digunakan untuk mempercepat program vaksinasi yang dananya menca[ai Rp 47,6 triliun.
Baca Juga: Ini Gejala Omicron Varian Baru Covid-19, Apakah Lebih Menular?
“Seperti diketahui, pada 2021 Indonesia mengalami lonjakan covid akibat varian delta. Semua anggaran kementerian harus dilakukan refocusing empat kali,” ujar Staf Khusus Menkeu Bidang Komunikasi Strategis Ystinus Prastowo.
Dikutip dari PMJ News Rabu 1 Desember 2021, dana pemotongan tersebut juga digunakan untuk melaksanakan pembiayaan PPKM di seluruh Indonesia.
Petinggi MPR Marah
Tak heran, pemotongan tersebut mendapat penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Pimpinan MPR Fadel Muhammad dan Bambang Soesatyo.
Kedua petinggi lembaga DPR dan MPR tersebut marah kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani akibat anggaran institusinya dipotong.
Baca Juga: Kepolisian Daerah Jawa Barat Siagakan Gerai Vaksinasi Saat Nataru
“Kami di MPR ini kan pimpinannya 10 orang. Dahulu cuma empat orang, kemudian 10 orang. Anggaran di MPR ini malah turun terus,” ungkap Fadel.
