PROTOKOL24 - SMP Negeri Unggulan Sindang Kabupaten Indramayu menjadi juara pada kompetisi bertaraf internasional bertajuk "British Council-The ". Kompetisi yang merupakan gerakan internasional dalam menghadapi masalah perubahan iklim itu, diikuti oleh lebih dari 30 negara. Tujuannya untuk menyatukan orang-orang di seluruh dunia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
Kepala SMP Negeri Unggulan Indramayu, Sutrisna, mengatakan kompetisi ini dilakukan melalui seni dan budaya, serta pendidikan. Terutama pada pelajaran bahasa Inggris yang melahirkan tentang ide, inovasi dan perubahan nyata untuk mengatasi perubahan iklim. SMP Negeri Unggulan Sindang Indramayu menjadi juara dunia dalam tema tersebut dengan bimbingan guru Bahasa Inggrisnya, Ana Rohdiana.
Baca Juga: Hari Ini, Sebagian Wilayah Jawa Barat Waspada Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
Menurut Sutrisna, keberhasilan menjadi juara dunia ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Tidak saja bagi SMPN Unggulan, tetapi juga menjadi kebanggan daerah. Melalui kompetisi ini, SMPN Unggulan telah mampu bersaing dengan sekolah-sekolah dari puluhan negara lainnya.
Pada kompetisi ini, siswa SMP Negeri Unggulan Sindang menjadi juara setelah mengangkat tema 'The Adventure in Mangrove Forest' atau Petualangan di Hutan Mangrove. Petualangan itu dikemas secara apik dalam video, tema yang disodorkan siswa SMP Negeri Unggulan Indramayu ini ternyata menarik perhatian juri.
Video para pemenang selanjutnya akan dipresentasikan pada COP26 di Glasgow-United Kingdom. COP 26 adalah Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) tentang perubahan iklim.
"Ide kreatifnya muncul dari anak-anak kami, alhamdulillah berkat dukungan semua pihak akhirnya menjadi juara dunia," ungkap Sutrisna, Minggu, 31 Oktober 2021.
Selain SMPN Unggulan Sindang, juara lainnya pada British Council Video Competition, yaitu Univ of the Immaculate-Philippines, Almojtaba School, Lebanon, Start-Rite, Nigeria, Sekolah Alam Pacitan-Indonesia, St.Dominic's Grammar School-United Kingdom, Shree, Tambaram-India, Africa Andinet-Ethiopia, School of Vydranytsia-Ukraine, serta Ndege Primary School, Kenya. ***
Artikel Terkait
Sudah Saatnya Generasi Milenial Melek Perubahan Iklim